• Email: rahamnsani2020@gmail.com
  • Phone: 01723793694, 01711164109

He’s not in love with Dinda, he’s in love with The thought of Dinda in the lead

  • home Product
  • He’s not in love with Dinda, he’s in love with The thought of Dinda in the lead

    Datasheet:

    He’s not in love with Dinda, he’s in love with The thought of Dinda in the lead

    Sayangnya bagian yang bagus-bagus dan hal-hal baik yang ada di dia semua jadi ketutupan dengan berbagai perlakuan dangerous dan abusive yang terjadi, dan nggak seharusnya kita memaklumi racun-racun traumatis ini hanya karena ada SEDIKIT memori atau hal-hal bagus. Misalnya pacar lo ganteng banget dan lo nggak yakin lo bisa dapetin yang cakepnya canoe dia lagi. Jadi lo kalo gandeng dia ke mana-mana sih mungkin bangga ya.

    HAHAHA

    Untungnya di adegan ini Kale tetep tambeng dan kekeuh nyampein pendapat dia soal Argo. Strong items semua walaupun Dinda emang nggak minta opini dia. Paling nggak Kale memastikan dia nggak sia-sia digebukin Argo dan ada argumen yang nyampe ke Dinda, terlepas Dinda mau terima atau nggak. Berikut pesan-pesan Pak Kale:

    “Din, hubungan kamu sama Argo itu bukan hubungan yang sehat. Kamu rela dipukulin, disakitin, bikin pengecualian sama sesuatu yang nggak usah terjadi.”

    “Iya, aku emang nggak punya pengalaman. Okay. Tapi kamu bikin pengecualian ke sesuatu yang harusnya nggak perlu ada. Argo itu mukulin kamu di depan semua orang. Ada atau nggak ada orang, dia nggak berhak melakukan itu ke kamu.”

    “Putusin Argo, Din. Kamu itu takut sama dia, bukan sayang. Siapapun juga akan bilang hal yang sama, cuma kamunya aja yang nggak pernah terima.”

    #BukanSayangNamanya kalo gak bisa berkomunikasi sehat tiap ada masalah dlm hubungan. Malah ngancem2 membahayakan jiwa pasangan. [Produce Alerting] Movies ini adlh cerita dari bbrp penyintas dangerous abusive dating. I’m hoping it does shed white in the event you are interested. pic.twitter/6IGJQAWA2h

    Terus setelah gue perhatiin, ya, emang dasar fuckboi cetakan pabrik, ternyata teknik pedekatenya dia sama, dong https://datingranking.net/hinge-vs-bumble/. Awan… Awan… kesian bener lu S.O.P-nya disamain.

    Lalu apakah pada akhirnya Kale beneran jadi pacar yang lebih baik buat Dinda dan juga sebaliknya? Apakah mereka emang cocok dan biochemistry mereka seasik itu?

    Dua orang ini nggak sempurna, nggak ada yang suci-suci banget, nggak ada yang selfless-selfless banget juga. Cuma gue liat Kale setelah jadian sama Dinda, dia kok kayak Tom di “five hundred Days of Summer,” tapi lebih rese. Which is extremely sad. Kita dikasarin pacar salah, terlalu di”puja” ampe segitunya juga salah. Kalo gue perhatiin, Kale tuh jatuhnya obsesif ke Dinda + minim pengalaman pacaran + ada abandonment situation. Dulu dia dan bapaknya ditinggal pergi ibunya terus nggak lama bapaknya yang bingung dan patah hati juga pergi ninggalin dia.

    Foto eles-eles berdua di Instagram jadi bagus, tapi resikonya lo bisa koit di tangan dia

    Tentu saja kita sebagai pasangan pasti berempati kalau pasangan kita punya isu atau trauma masa lalu yang belum selesai. Entah itu ditelantarin, di-bully, di-discipline, dan lain-lain. Tapi inget ya teman-teman. Bukan tanggung jawab kita untuk ngatasin traumatization masa lalu mereka, dan karena mereka dulu pernah sakit hati atau upheaval, bukan berarti mereka bisa melakukan hal yang sama ke kita. Apapun alasan mereka, punishment itu nggak bisa dibenarkan. Kalau pasangan kalian punya upheaval masa lalu, itu harus ditangani tenaga profesional. Mereka nggak berhak jadiin kita pelampiasan, dan mereka nggak berhak memproyeksikan semua insecurity mereka terhadap diri mereka ke kita.

    Kale jadi dealing with, maksain kemauan sendiri atas nama keinginan berdua tanpa mau ngedengerin apa yang sebenarnya Dinda mau. Kale terobsesi pengen punya proyek duet (small album) sama Dinda, tapi jadi ngekang Dinda untuk ngelakuin hal-hal yang dia mau di luar proyek ini, termasuk soal ke siapa Dinda mau ngasih lagu ciptaan dia. Dinda dianggep nggak sebegitu peduli dan antusiasnya sama proyek mereka (lah ya emang), padahal Kale ngeliat Dinda punya bakat yang besar banget sebagai penulis lagu dan penyanyi. Kale mikir, sayang banget kalo Dinda nggak ngembangin bakatnya. Niat Kale baik, tapi tanpa dia sadari, dia nggak dengerin maunya Dinda, bahwa Dinda emang seneng jadi orang di belakang layar dan biasa aja sama ide jadi penyanyi.

    be our partner

    our Clients